Selamat Datang

SELAMAT DATANG :: SUGENG RAWUH :: ترحيب :: WELCOME :: BIENVENUE :: 的欢迎 :: WELKOM :: BEM-VINDO :: BIENVENIDOS :: καλωσόρισμα

Sabtu, 02 November 2013

m\a\h\a\i\n\d\a\h

(Ngadidjo Stinger)

Harihari berlalu, hari haru biru berliku
Mengais mimpi mengasah naluri menggauli sang waktu
Menyusur bingar pesisir berpeluk matahari
Kembali senja lewati malam sunyi
Kumerasa sepi

Waktu silih berganti 
Disaat pagi menikam malam dan ia terterkam siang
Mentari terus menari di pelukan
Akhirnya kutemukan, sebuah penantian panjang
Idaman jiwa raga
Ingin terwujudkan

Seorang makhluk pilihan
Terhebat yang pernah tercipta
Pujaan para pemimpi
Wanginya harumi seiisi bumi

Kini kurasakan bunga-bunga bermekaran
dalam musim semi cemerlang
Tiada lagi membuncah 
kesepian yang meradang 
Sang Maha Pencipta
Untuk hamba Ia hadirkan seorang makhluk pilihan
Termegah ciptaan surga
Khayalan para pemimpi
Seiisi bumi ia harumi
dengan wanginya menggugah hati

Yang mahaindah dialah ratuku
Bertahta di istana hatiku
Bila ruang jiwaku tak lagi hampa
Karena kau yang teristimewa

Cilacap - Jogja, 2000 - 2013

Jumat, 01 Maret 2013

Rinduku

(Stinger)

Di heningnya malam ini
Tak tertahan kumerintih
Sendiri meratapi
Kesedihan hati
Terkurung mati rinduku

Kulukis indah wajahmu
Di sudut angan-anganku
Kubiarkan senyumanmu
Menggenangi jiwaku
Sekejap lirih kudengar suaramu

Tak pernah bisa aku
Tak merindukanmu
Di setiap gerakku
Bayangmu selalu saja
Menuai hasratku
Memeluk hangatmu kembali
di sini

Kumohon oh rindu
Jangan kau bunuh aku
Jangan pernah kau bunuh

2006

Rabu, 20 Februari 2013

Inoubliable

(NgadidjoStinger)

Akulah lelaki yang mendapatkan
Anugerah cinta putihmu
Sungguh aku paling merasa
Kehilangan dikau kekasih
Engkau pergi birukan cerita
Meninggalkanku sendiri selamanya

Aku akan selalu mengenangmu
Senyummu hangat pelukmu
Dan kuyakin tiada yang bisa menggantikanmu di hati
Malam kelam yang panjang membentang
Menyelimuti gontainya hidupku

Tanpamu aku serasa mati
Terlunta berlumur duka
Karena engkaulah gairah hatiku
Darah yang aliri nadiku
Kini kusimpan
Kusemayamkan
Dan kuukirkan indah namamu
Abadilah cinta di dasar sanubari

Jogja, 2006

Selasa, 29 Januari 2013

Hymne Patriotisme Tikus

(Ngadidjo Stinger)

Padamu negeri, kami korupsi
Padamu negeri, kami mencuri
Padamu negeri, kami berkongsi
Oh negeri, kami belum puas diri

Padamu negeri, biar kami mengerat
Padamu negeri, peduli setan dengan rakyat
Padamu negeri, kami senang dilaknat
Oh negeri, kami tak percaya akhirat

Padamu negeri, kami tak suka dihukum
Padamu negeri, sebab hukum sudah kami hukum
Padamu negeri, jadilah hukum buah yang alum
Oh negeri, kasihan deh antum

Padamu negeri, kami cinta padamu
Padamu negeri, kami cinta kekayaanmu
Padamu negeri, biarkan kami menjarahnya
Oh negeri, kami belum berpuas diri juga


Kabut Sunyi, 29 Januari 2012

Jumat, 11 Januari 2013

Mimpi

(Ngadidjo Stinger)

Kami bertanya-tanya
Tapi kami bukan mengeluh
Kami bermimpi
Sungguh itu bukan khayalan
Kami memimpikan
Ternyata itulah pengharapan

Mimpi selalu tak mengalah
Ia membersitkan tanya tak terjawab
Ketika telah datang masanya
Kami mengerti ketika mereka tak pernah memahami
Tentang sebuah mimpi, yang menginjak naluri kami

Mimpi adalah, melaju kencang dengan cahaya,
menembus dimensi ruang dan waktu
Mimpi adalah dinding beton berdiri sombong,
dan kau runtuhkan dengan telunjukmu
Dengan jiwa putih hampir tak bernoda,
yang menaungi tubuh sucimu

Mimpi kami tak menggenggam suratan
Ia berdendang dalam getaran irama sumbang, terkadang
Mimpi ini jalinan erat dalam lingkaran mengikat
Ia tiada retas, tiada pula terlepas

Mimpi ini bergulir kencang,
Ia adalah bebatuan yang runtuh menggelinding dengan satu tujuan
Ia adalah udara, hinggap dan menerpa air yang mengalir,
hingga kian deras,
menantang bebatuan kali yang sungguh cadas

Ia juga api,
Menyala penuh amarah,
segera, tak akan kesejukkan menerjang lagi,
kerna ia menjilati tubuh rentamu penuh gairah
Ketika mimpi itu masih berkobar tanpa jengah,
jangan sekali-kali kau menikamnya,
Jangan pernah!!!


Kabut Sunyi, 11 Januari 2013

Rabu, 09 Januari 2013

Sedikit Lagi Sayang, Lalu Bersama Mentari Senja, Bergegas Aku Pulang

(NgadidjoStinger)

Sedikit lagi sayang, lalu
 bersama mentari senja, bergegas aku pulang.
Tidaklah sukar bagimu dan tak semudah bagiku.
Apakah ini telah memendam gelisahmu?
Tidak, sesungguhnya tidak. Aku tahu bagaimana tegar jiwamu.
Sungguh kumengerti hujan badai tak pernah menangguhkanmu.

Batu karang adalah semangatmu.

Yang menjulang perkasa menafikan seribu duka melanda.
Angin laut adalah jiwamu.
Yang berhembus tenang melintasi pusaran ganas ombak lautan kehidupan. 
Senandung cinta pada Kekuatan Maha Dahsyat,
mengalun syahdu membias dalam tingkah laku, dalam setiap gerak menawan,
pada setiap tutur kata, pada tiap kesantunan yang berkesan.
Keindahan nurani yang menyejukkan.
Kehangatan naluri dalam setiap pelukanmu pada kuasa alam.

Kali ini, kau telah melihat tabirnya, kulihat dari cahaya matamu,

dengan kilaunya nyata-nyata mengelabuiku. 
Dan kini tabirmulah, yang tak terkuak.
menghanyutkan jiwa hingga muara kelam.

Aku hanyalah sampah.
Seonggok raga hina yang tak lebih besar dari sebutir debu.
Seorang pelantun kesuraman saja. 
Yang niscaya kian menyusahkanmu.

Tetapi, tataplah jauh disana, duhai mutiara.

di padang luas yang kersang.
Mereka kawanan binatang, tak lelah menanti hujan,
Setelah kemarau panjang menerkam.
Mendamba guyuran kesegaran.
Yang segera memberi air kehidupan.
Menumbuhkan tetanaman, sebentuk wujud harmonisasi alam.
Demi air, api, tanah dan udara,
mereka merindu semua sebagai jawaban,
atas doa-doa,
Kepada Sang Maha Pengatur Keseimbangan.

Begitupun raga lemah kami,

Sekedar mendamba peluk balas lirihmu, 
yang menggelayut dalam benak, senantiasa.
Setelah aku memohon petunjukNya.
meminta belas kasihanNya.
Dan demi air, api, tanah dan udara,
apapun yang hendak kau bisikkan.
Karena aku tahu,
dan aku ingin, mendengar itu pasti,
meluncur mulus dari bibirmu.
Setelah itu, 
bersama mentari senja, 
bergegaslah aku pulang.


Kabut Sunyi, 7 Januari 2013

Senin, 07 Januari 2013

Manisnya Iman

Sabda Rasulullah s.a.w. tentang jalan untuk merasakan kenikmatan iman :
"Ada tiga hal jika dimiliki seseorang, ia akan merasakan betapa nikmat dan manisnya iman. Pertama, bahwa ia lebih mencintai Allah dan rasulNya, dari apa pun. Kedua, jika ia mencintai seseorang, maka cintanya karena Allah s.w.t. Ketiga, ia benci menjadi kafir lagi, setelah Allah menyelamatkannya, seperti ia tidak senang dilemparkan ke dalam neraka."

Sabtu, 05 Januari 2013

Doa

"O, ya Allah jadikanlah cinta padaMu sesuatu yang paling aku dambakan,

demikian pula takut padaMu sesuatu yang paling aku takuti.

Dan putuskanlah dari padaku ketergantungan pada dunia karena rindu berjumpa denganMu.

Jika Engkau jadikan mata pecinta dunia terpaut pada dunia mereka,

maka jadikanlah mataku hanya tertuju untuk beribadah padaMu."


*Sebaris doa Nabi Muhammad s.a.w. yang dimohonkan kepada Allah Azza Wa Jalla

Kamis, 03 Januari 2013

Ibu Pertiwi Sakaratul Maut

(Ngadidjo Stinger)

Tatapannya tajam bak singa terluka,
Meski kulihat raganya tegar dirajam pedih lara,
Seakan malapetaka tak pernah lekang darinya.

Ia tegap berdiri di atas kaki renta, biar buah hati jumawa.
Dengan duri-duri kebenaran yang ia telan.
Pada mulutnya yang selalu memuntahkan berlian berkilauan,
Dengan telinga yang dihunjam hakikat,
Tentang sungai peluh bermuara lautan merah darah.
Di jaman ketika otak dijamah serakah,
pada suatu masa, ketika anak-anaknya yang durhaka hidup dalam surga fana,
Sementara anak-anaknya yang lain, memeras darah bagi anjing-anjing penipu.

Lalu ia pun berkata : Mereka tetap buah hatiku, meski ditusuknya jantungku yang telah koyak, dengan belati berkarat.

Ya, kami tahu.
Sebab kelak Sang Bijak,
menunjukkan kuasa-Nya kepada jiwa-jiwa yang lena.



Pesisir Selatan, Desember 2012