Selamat Datang

SELAMAT DATANG :: SUGENG RAWUH :: ترحيب :: WELCOME :: BIENVENUE :: 的欢迎 :: WELKOM :: BEM-VINDO :: BIENVENIDOS :: καλωσόρισμα

Senin, 14 Mei 2012

Lirik Lagu Sawung Jabo

"Penjelajah Alam"
Akulah Si Penjelajah Alam
Kudaki lereng dan batu karang
Dengan bernyanyi aku melangkah
Melewati sungai serta padang ilalang
Dingin malam dan bintang di langit
Semuanya adalah temanku
Bila pagi telah memanggilku
Aku berseru dan memanggil namaMu
Oh.. Tuhan..
Oh.. Tuhanku..
Aku Cinta PadaMu
Oh.. Tuhan..
Oh.. Tuhanku..
Aku Cinta PadaMu
La..la..la..la..la..la..la..la..la..la..la.. [4x]
Dingin malam dan bintang di langit
Semuanya adalah temanku
Bila pagi telah memanggilku
Aku berseru dan memanggil namaMu
Oh.. Tuhan..
Oh.. Tuhanku..
Aku Cinta PadaMu
Oh.. Tuhan..
Oh.. Tuhanku..
Aku Cinta PadaMu
La..la..la..la..la..la..la..la..la..la..la..

"Jula Juli Anak Negri"
Setan ompong berkaus oblong
Mimpi basah di siang bolong
Banyak cingcong didepan corong
Semu wibawa ternyata garong
Lumba-lumba binatang laut
Main cinta di pintu surga
Hidup kita makin semrawut
Para pemimpin jangan ribut saja
Jula juli anak negri
Biar sedih terus bernyanyi
Berhentilah caci mencaci
Ibu pertiwi sedang sakit gigi
Kami sudah capek
Hidup kami bengek
Kami bukan bebek
Bukan kambing congek
Hee..heya..he..ee..heya..
Hee..heya..heyo..
Bencong ngongkong di pinggir jalan
Hidung pesek dicium traktor
Kongkalingkong demi jabatan
Dasar berengsek otaknya kotor
Ada sagu ada kelapa
Bibir merah saya yang punya
Ini lagu cuma bla bla bla
Siapa bersalah mengaku saja
Kami sudah capek
Hidup kami bengek
Kami bukan bebek
Bukan kambing congek
Hee..heya..he..ee..heya..
Hee..heya..heyo..
Kami sudah capek
Hidup kami bengek
Kami bukan bebek
Bukan kambing congek
Hee..heya..he..ee..heya..
Hee..heya..heyo..
Hee..heya..he..ee..heya..
Hee..heya..heyo..
Hee..heya..he..ee..heya..
Hee..heya..heyo..
Hee..heya..he..ee..heya..
Hee..heya..heyo..

"DihatiMu Aku Berlindung"
Ketika matahari membakar lautan
Ketika matahari membakar dunia
Ketika matahari membakar diri sendiri
DihatiMu aku berlindung
DihatiMu aku berlindung
Ketika badai menghempaskan diriku
Ketika badai Oo...menutupi langkahku
Ketika badai mengguncang guncang hidupku, kekasih..
DihatiMu aku berlindung
DihatiMu aku berlindung
DihatiMu aku berlindung
DihatiMu aku berlindung
Haa.. aaa..aa.. a..haaa...
Ketika bumi ini
Tak berputar lagi
Ketika malaikat
Tak berdoa lagi
Ketika aku
Tak bisa menyanyi lagi..kekasih..
DihatiMu aku berlindung
DihatiMu aku berlindung
DihatiMu aku berlindung
DihatiMu aku berlindung
Haa..aaaa..aaa..a..haa
Ketika matahari membakar diri sendiri
Ketika matahari
Mengguncangngguncang hidupku
Ketika aku..ketika aku.. ketika aku..
Tak bisa menyanyi lagi
Oh..kekasih..
DihatiMu aku berlindung...

"Lingkaran Aku Cinta PadaMu"
Kini kami berkumpul
Esok kami berpencar
Berbicara tentang kehidupan
Berbicara tentang kebudayaan
Berbicara tentang ombak lautan
Berbicara tentang bintang di langit
Kami berbicara tentang Tuhan
Berbicara tentang kesejatian
Tentang apa saja
Malam boleh berlalu
Gelap boleh menghadang
Disini kami tetap berdiri
Disini kami tetap berfikir
Disini kami tetap berjaga
Disini kami tetap waspada
Disini kami membuka mata
Disini kami selalu mencari
Kesejatian diri
Alang alang bergerak
Mata kami berputar
Seperti elang kami melayang
Seperti air kami mengalir
Seperti mentari kami berputar
Seperti gunung kami merenung
Di lingkaran kami berpandangan
Di lingkaran kami mengucapkan
Aku cinta padaMu
Aku cinta padaMu
Aku cinta padaMu
Aku cinta padaMu

"Penari Goyang"
Goyang goyang bergoyang
Penari bergoyang
Remang remang suasana
Di sudut jalanan
Goyang
Penari goyang
Goyang
Penari goyang
Wajah wajah bergincu
Penari jalanan
Bibir bibir yang merah
Mengumbar senyuman
Goyang
Penari goyang
Goyang
Penari goyang
Setiap malam
Di pinggir jalan
Mereka menari
Heeey..dilingkari mata mata liar
Dipenuhi mulut mulut liar
Senyum senyum mereka tersenyum
Penari jalanan
Terus menari
Tak bisa berhenti
Bising bising jalanan
Bisingnya hidup
Penari jalanan
Menahan hidup
Goyang
Penari goyang
Goyang
Penari goyang
Setiap malam
Di pinggir jalan
Mereka menari
Heeey...
Goyang
Penari goyang
Goyang
Penari goyang
Goyang
Penari goyang
Goyang
Penari goyang

"Mat Pleki dan Juwita"
Mat Pleki dan Juwita telah lama bercinta
Berangkat ke kuliah nyasar entah kemana
Dinding dinding kuliah terasa bagai penjara
Pelajaran kuliah difotokopi saja
Mat Pleki dan Juwita berbeda agamanya
Masing masing merasa pendapatnya yang benar
Saat cinta membara lupa akan segalanya
Cinta ataukah nafsu mereka tak peduli
Sepasang remaja menjelajahi surga
Segala nasihat dibuang saja
Hoo..Mat Pleki
Di bakar cinta memuja diri di depan kaca
Hoo..Juwita didalam kamar tersenyum senyum dibakar cinta
Mat Pleki dan Juwita terus saja bercinta
Orang tua mereka garuk garuk kepala
Si Juwita mengandung Mat Pleki jadi bingung
Si Juwita menuntut Mat Pleki sakit perut
Dunia mereka menjadi gelap isinya
Orang tuanya kena getahnya
Hoo..Mat Pleki
Hatinya resah marah marah di depan kaca
Hoo..Juwita
Di dalam kamar meratap sedih ditipu mimpi

"Dongeng Politik"
Oh..politik
Gelanggang adu licik
Sering membuat
Kehidupan makin berisik
Oh..politik
Lahirkan intrik intrik
Oh..politik
Seruwet benang kusut
Mulur mungkret
Seperti permen karet
Akal busuk
Lempar batu sembunyi tangan
Sialan
Oh..sialan
Orang kecil jadi korban
Rebutan kekuatan
Rebutan kekuasaan
Merangkai kata bersilat lidah
Maksudnya tak terduga
Tunggang menunggangi hisap menghisap
Kalau tak butuh lagi
Kita disingkirkan
Habis manis sepah dibuang
Sambil mencari kambing hitam
Habis manis sepah dibuang
Sambil mencari kambing hitam
Berpolitik
Butakan akal sehat
Menghalalkan
Segala macam cara
Kasak kusuk
Bisik bisik
Ah..politik
Sialan
Oh..sialan
Orang kecil jadi korban
Rebutan kekuatan
Rebutan kekuasaan
Merangkai kata bersilat lidah
Maksudnya tak terduga
Tunggang menunggangi
Hisap menghisap
Kalau tak butuh lagi
Kita disingkirkan
Habis manis sepah dibuang
Sambil mencari kambing hitam
Habis manis sepah dibuang
Sambil mencari kambing hitam





"Burung Putih"
Burung putih
Tinggi melayang
Di sela-sela mega putih
Matanya memancar sengit
Suaranya terdengar merintih
Ada apa sebenarnya
Sampai melarikan diri
Dari kehidupan dunia
Bumi yang indah
Terancam nasibnya
Dimana-mana terjadi
Penindasan sesamanya
Keadilan sedang tidur
Bumi yang semakin panas
Si gila bertambah rakus
Burung putih pun menangis
Woo..
Wuoo..hoo.. (3x)
Woo..
Wuoo..hoo.. (3x)
Woo..
Wuoo..hoo.. (3x)
Woo..
Wuoo..hoo.. (3x)
Mengerang jeritan bayi
Di dalam rumah sempit
Rumah yang tak berjendela
Tidak pernah kau sadari
Nasib anak cucu nanti
Haruskah menerima sisa?
Masih punyakah harapan
Harapan tinggal harapan
Seperti mimpi yang indah
Hentikan mengobral janji
Kami bosan mendengarnya
Di depan banyak persoalan
Hentikan mengotori sungai
Masih banyak yang membutuhkan
Hentikan merampok hutan
Hutan ini milik siapa?
Tanah ini siapa punya?
Mereka memiliki apa???
Nyanyian si burung putih
Tak ada yang mendengarkan
Dia terbang semakin jauh

"Begitu Juga Aku MembutuhkanMu"
Di bawah pohon rindang
Di samping bukit cemara
Harumnya mawar liar
Aku mendengar
Suara ribuan harpa
Mengalunkan kemana
Bagai dipetik tangan halus
Bidadari
Menyanyikan lagu
Untukku dan sunyiku
Saat itu aku dimanja
Alam yang ramah
Seramah Ibu memanjakanku
Di masa kecil
Semua itu membuatku
Enggan pulang ke rumah
Terasa damai dalam pelukan
Seorang pertapa
Bagai sedang tidur
Diatas pelangi
Rumput sekelilingku menyibak
Menegurku
Memberitahu aku
Hari menjadi gelap
Suara belalang mulai terdengar
Bersahutan
Beterbangan menyambut datangnya
Sang malam
Semua terasa dekat
Di depan mataku
Bagai belalang membutuhkan malam
Bagai bulan membutuhkan matahari
Bagai ikan membutuhkan air
Bagai lautan membutuhkan pantai
Begitu juga aku membutuhkanMu
Begitu juga aku membutuhkanMu
Begitu juga aku membutuhkanMu

Dalbo / "Sudrun"
Angin panas otak panas
Orang waras jadi ganas
Hawa gerah hidup susah
Ngomongnya ngaco
Dianggap gila
Rumah kontrakkan belum terbayar
Uang habis utang numpuk
Pemasukan belum jelas
Pengeluaran sudah jelas
Ooh..apakah ini
Siapa yang tahu
Tak ada yang tahu
Seringkali kita terpaksa berfikir
Melihat orang yang menjadi gila
Sebab tak sanggup lagi menanggung
Beban hidup yang semakin berat
Seringkali kita terpaksa berfikir
Melihat orang yang menjadi gila
Sebab tak sanggup lagi menanggung
Beban hidup yang semakin berat
Nasib baik belum datang
Angin surga sering datang
Kepala pusing kepanasan
Mau menangis tidak bisa
Ooh..apakah ini
Siapa yang tahu
Tak ada yang tahu
Seringkali kita terpaksa berfikir
Melihat orang yang menjadi gila
Sebab tak sanggup lagi menanggung
Beban hidup yang semakin berat
Seringkali kita terpaksa berfikir
Melihat orang yang menjadi gila
Sebab tak sanggup lagi menanggung
Beban hidup yang semakin berat
Seringkali kita terpaksa berfikir
Melihat orang yang menjadi gila
Sebab tak sanggup lagi menanggung
Beban hidup yang semakin berat
Seringkali kita terpaksa berfikir
Melihat orang yang menjadi gila
Sebab tak sanggup lagi menanggung
Beban hidup yang semakin berat

"Kesaksian Jalanan"
Kabut hitam mendatangi Indonesiaku
Mendung tebal memayungi Tanah tumpah darahku
Negeri kaya raya merana terlunta lunta
Dikhianati pengaku pengurus negeri ini
Pertiwiku terluka terkapar tak berdaya
Anak anak cucunya makin rakus menjarah
Kesaksian jalanan kesaksian nurani
Menghantui tidurku
Menyayat-nyayat sisa-sisa hidupmu
Pertiwiku terluka terkapar tak berdaya
Anak anak cucunya makin rakus menjarah
Kesaksian jalanan kesaksian nurani
Menghantui tidurku
Menyayat-nyayat sisa-sisa hidupmu

"Malioboro"
Jogjakarta ya..ya..yaaa..
Penuh cerita
Banyak orang-orang hilang arahnya
Orang datang dan pergi
Tak ada yang peduli
Masingmasing punya nasib sendiri
Jogjakarta..apa kabar.. (4x)
Malioboro ya..ya..yaaa..
Penuh cerita
Banyak orang-orang gila disana
Nyanyi-nyanyi menyanyi
Habiskan malam hari
Esok hari siapa yang peduli
Malioboro.. apa kabar.. (4X)
Jogjakarta ya..ya..yaa..
Aku di pelukanmu
Aku sudah tahu bau tubuhmu
Malioboro ya..ya..yaa..
Pernah jadi rumahku
Makin lama makin parah wajahmu
Jogjakarta.. apa kabar..
Malioboro.. apa kabar..
Jogjakarta.. apa kabar..
Malioboro.. apa kabar..
Jogjakarta.. apa kabar..
Malioboro.. apa kabar..
Jogjakarta.. apa kabar..
Malioboro.. apa kabar..
Jogjakarta.. apa kabar..
Malioboro.. apa kabar..
Jogjakarta.. apa kabar..
Malioboro.. apa kabar..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar